“Mengapa bahasa lab diperlukan?” pertanyaan ini seringkali dilontarkan. Pembelajaran konvensional seputar teori dianggap sudah cukup untuk membekali para siswa. Sehingga, praktiknya sering diabaikan.
Saat ini dunia semakin mengglobal. Batas antar negara semakin melebur. Akibatnya, persaingan kerja dunia semakin ketat. Banyak lowongan pekerja, tetapi sumber daya manusia di dalam negeri belum cukup memenuhi permintaan itu.
Penutur bahasa menjadi kebutuhan utama perusahaan untuk menjalin hubungan dengan klien di seluruh dunia. Penelitian menyebutkan bahwa orang dengan multibahasa memiliki 8 persen kesempatan lebih tinggi daripada rekan mereka yang hanya menguasai satu bahasa.
Namun, dunia pendidikan sering lengah memberikan fasilitas praktik kepada siswanya. Akibatnya, banyak anak didik mereka yang lulus tanpa dibekali kemampuan multibahasa yang cukup. Di sekolah, pelajaran teori masih mendominasi. Sehingga, pelajaran bahasa pun disamakan.
Padahal, bahasa bukan hanya tentang struktur kalimat yang baik dan benar sesuai dengan EYD. Tetapi juga komunikasi. Nah , kemampuan komunikasi inilah yang membutuhkan latihan terus menerus.
Berbicara di depan umum dengan berbicara pada rekan sejawat atau keluarga adalah dua hal yang berbeda. Anak-anak muda sering merasa tersinggung ketika harus berkomunikasi di depan umum menyampaikan pendapat.
Misalnya, pembelajaran di dalam kelas. Saat guru bertanya kepada siswa, siswa cenderung diam. Padahal ketika di luar kelas, siswa-siswa tersebut adalah seorang komunikator yang aktif. Mengapa?
Karena mereka tidak memiliki kepercayaan diri. Bisa juga mereka khawatir bahwa apa yang mereka sampaikan salah. Itulah sebabnya, lembaga atau instansi pendidikan juga harus menyediakan fasilitas agar siswa dapat berkomunikasi. Bukan hanya dengan Bahasa Ibu, tapi juga bahasa asing.
Bagi banyak orang, hambatan rasa malu awal benar-benar dapat menghambat untuk menguasai suatu bahasa. Melewati penghalang ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membantu siswa terus belajar bahasa lebih lanjut. Kepercayaan diri yang diperoleh juga dapat membantu memberikan dorongan untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, seperti belajar ke luar negeri.
Nyatanya, mempelajari bahasa baru adalah keterampilan yang dibutuhkan oleh seseorang. Menurut penelitian, multibahasa lebih baik dalam memecahkan masalah, lebih kreatif, dan multitasker yang lebih baik. Semua keterampilan ini sangat menarik bagi calon pemberi kerja.
Belajar Bahasa juga bisa membantu kita untuk lebih toleran. Ada pendapat yang mengatakan multibahasa biasanya lebih terbuka dan menerima perubahan. Dengan mempelajari bahasa paru, bagian dunia lain dapat dijelajahi dengan mudah.
Misalnya, ketika sudah menguasai Bahasa Inggris kemudian pergi ke luar negeri. Disana, kita bisa bertemu orang baru dengan Bahasa Ibu mereka. Orang Spanyol misalnya. Dengan begitu, kita juga bisa mempelajari Bahasa Spanyol. Menarik bukan?
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa jika kita berbicara dalam bahasa Inggris maka kita dapat berkomunikasi dengan 20 persen populasi di dunia. Persentase itu bisa bertambah ketika kita mempelajari bahasa-bahasa yang lain.
Memiliki keterampilan dalam lebih dari satu bahasa juga membuka hiburan dunia. Kemampuan untuk memahami seni dan sastra internasional dapat sangat membantu untuk menghargai dunia di sekitar kita.
Manfaat terpenting dari belajar bahasa bukanlah yang paling terkenal. Menurut penelitian di Swedia, belajar bahasa menyebabkan area otak yang berhubungan dengan memori, yaitu korteks serebral dan hippocampus , bertambah besar ukurannya. Seperti halnya otot di tubuh, melatih otak secara teratur dapat membuatnya lebih kuat dan fleksibel.
Terlebih lagi, telah disarankan bahwa belajar bahasa kedua membantu mencegah penyakit otak seperti demensia dan Alzheimer. Selain itu dapat memiliki efek mendalam pada kemampuan untuk memahami musik.
Belajar bahasa baru tidak pernah rugi ini. Perlu ada fasilitas yang menunjangnya. Lab Bahasa dapat menjadi pilihan bagi lembaga pendidikan untuk mempersiapkan siswa-siswi mereka memiliki kemampuan multibahasa.
Laboratorium Bahasa adalah sebuah laboratorium yang dibuat untuk mempermudah pembelajaran di dalam sebuah ruangan. Menurut Artikel Education Network sebuah Laboratorium bahasa mengacu pada seperangkat peralatan elektronik audio video yang terdiri atas konsol instruktur sebagai mesin utama, dilengkapi dengan mesin pembelajaran bahasa repeater, tape recorder, DVD Player, monitor video, headset dan bilik siswa yang dipasang dalam satu ruang kedap suara .
Banyak sekali komponen yang ada di dalam ruangan lab bahasa, dan sebagian besar adalah alat elektronik. Dengan bantuan alat elektronik ini peragaan dalam praktek dapat lebih mudah. Seperti media repeater /pengulang kalimat, interkasi guru dengan setiap murid menggunakan student console , maupun percakapan guru dengan salah satu siswa.