Laboratorium bahasa mengalami perkembangan pesat seiring dengan dunia yang telah berkembang . Teknologi mengambil peran yang sangat penting dan secara perlahan telah menggeser pendidikan tradisional secara tidak langsung. Hampir semua hal telah terdisrupsi oleh teknologi.

Properti laboratorium Bahasa pun mulai berkembang seiring dengan kembalinya pembelajaran online menjadi tatap muka. Namun, peran teknologi nyatanya tak bisa disingkirkan begitu saja. Sebenarnya, laboratorium bahasa sudah berkembang sejak lama pada abad ke-20. Dimana, lab ini berbasis pada komputer dan pembelajaran multimedia sekaligus.

Laboratorium Bahasa telah membantu guru Bahasa untuk mengelola kelas Bahasa mereka menjadi lebih efisien. Sedangkan bagi para siswa, ini berarti mereka dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk kegiatan pembelajaran bahasa yang berfokus berbicara dan benar-benar menggunakan sasaran bahasa.

Seperti yang diketahui, pembelajaran di Indonesia sebagian besar penyempurnaan di dalam kelas untuk membahas seputar teori. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, praktik sangat penting dilakukan. Sesederhana ketika belajar Bahasa Inggris, tidak mungkin bagi siswa hanya mempelajari teori struktur kalimat tanpa mempraktikannya. Mereka tentu membutuhkan ruang untuk praktik. Perlu diingat bahwa kata kunci dari laboratorium Bahasa adalah praktik. Semakin banyak siswa berlatih, semakin mahir dan fasih dia dalam bahasa target.

Penelitian telah menunjukkan bahwa untuk kelas yang memiliki lebih dari 10 siswa, rata-rata siswa mampu berbicara kurang dari satu menit per jam waktu kelas. Teknologi Laboratorium Bahasa memperkuat praktik siswa minimal 10 kali, karena semua siswa dapat berlatih berbicara secara bersamaan. Jalan menuju kefasihan adalah latihan, latihan, dan latihan!

Laboratorium Bahasa menjadi laboratorium populer dalam pengembangan kemampuan Bahasa di antara institusi sekolah maupun universitas. Saat ini, laboratorium Bahasa pun telah berkembang pesat. Tidak lagi hanya untuk pembelajaran bahasa saja, namun juga digunakan untuk berbagai mata pelajaran.

Seperti dilansir di Wikipedia, di beberapa laboratorium Bahasa telah memanfaatkan audio visual. Teknologi itu juga dilengkapi dengan mikroprosesor jangka panjang yang dapat menganalisis dan mengevaluasi pekerjaan rumah siswa kapan saja.

Saat ini semua pabrikan besar mengatakan bahwa mereka memiliki solusi ‘digital’ atau ‘perangkat lunak yang adil’. Namun, dalam banyak kasus, mereka masih mengandalkan jaringan berpemilik atau kartu suara mahal untuk mengirimkan media mereka dengan sukses.

Padahal, beberapa solusi perangkat lunak dapat dimanfaatkan secara optimal untuk instalasi berbagai perangkat di laboratorium Bahasa. Perangkat lunak dapat dengan mudah diinstal ke jaringan berbasis PC yang ada, menjadikannya multilokasi dalam aksesnya dan lebih banyak fitur yang kaya dalam cara dan media apa yang dikelolanya.

Perkembangan lebih lanjut di laboratorium Bahasa sekarang juga terlihat saat akses berpindah dari jaringan tetap dan sistem operasi Microsoft menuju ke online dan browser. Siswa sekarang dapat mengakses dan bekerja dari lab ‘cloud’ baru ini dari perangkat mereka sendiri kapan saja dan di mana saja.

Pada dasarnya, prinsip laboratorium Bahasa tidak berubah. Mereka tetap berupa sistem yang dikendalikan guru dengan terhubung ke sejumlah siswa melalui koneksi headset dan mikrofon. Laboratorium bahasa digital memiliki prinsip yang sama. Laboratorium Bahasa khusus perangkat lunak mengubah konsep di mana dan apa itu lab bahasa. Perangkat lunak dapat diinstal dan diakses di jaringan PC apa pun di mana pun di sekolah, perguruan tinggi, atau kampus universitas.

Tingkat fungsionalitas lab bahasa saat ini bervariasi dari produsen ke produsen. Semua laboratorium akan memiliki tingkat kontrol pemberi pinjaman untuk mengelola lisensi/desktop siswa. Lab komputer yang lebih canggih memiliki tingkat manajemen guru dan kontrol yang lebih tinggi dari desktop siswa.

Salah satu perbedaan utama dengan produk ‘software only’ ‘high end’ adalah kemampuan mereka untuk bekerja ‘langsung’ dengan siswa saat mereka merekam dan bekerja dengan media. Jadi, alih-alih menunggu untuk memperbaiki rekaman siswa setelah direkam dan dikumpulkan kembali, sekarang seorang guru dapat bekerja menyesuaikan kegiatan siswa mereka. Entah itu sendiri, berpasangan dan berkelompok. Sehingga dapat meningkatkan kesegeraan pengajaran dan pengalaman belajar.

Lab Bahasa digital generasi berikutnya memungkinkan guru untuk mengidentifikasi, mengontrol, menyampaikan, mengelompokkan, menampilkan, mengulas, dan mengumpulkan, audio, video, dan konten multimedia berbasis web. Pemutar siswa yang ditautkan ke konsol guru dan dapat memutar format audio, video, dan berbasis web. Siswa juga dapat memundurkan, menghentikan, memulai, kembali ke keheningan terakhir, merekam, memajukan cepat, memulihkan frase, dan menandai.

Saat ini, generasi muda telah hidup berdampingan dengan teknologi. Tanpa teknologi, mereka akan merasa bosan dan kurang termotivasi. Mengapa? Karena mereka menganggap sesuatu tanpa digital adalah hal kuno yang ketinggalan jaman. Sehingga keberadaan laboratorium Bahasa akan menjadi lingkungan positif yang memuat mereka memiliki pengalaman belajar yang sesuai dengan era digital dimana para siswa berkembang saat ini.